Presiden Wanita Pertama Singapura, Mantan Penjual Nasi Padang

Presiden Wanita Pertama Singapura, Mantan Penjual Nasi Padang


Halimah Yacob dipastikan menjadi Presiden Singapura. Dia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Presiden di negeri Singa.

Kepastian mantan Juru Bicara Parlemen Singapura itu menjadi presiden, didapatkan setelah dua pesaingnya tidak mendapat sertifikat kelaikan dari Departemen Pemilihan Umum setempat.

Perjalanan Halimah menjadi orang nomor satu di Singapura tersebut ternyata tidaklah mudah. Halimah dilahirkan sebagai anak bungsu dari keluarga miskin pada 23 Agustus 1954.

Tahun 1962 ayahnya meninggal dunia ketika Halimah baru berusia 8 tahun. Akhirnya, ia bersama sang ibu menjual nasi Padang di gerobak dorong wilayah Shenton Way.

Dia ditugaskan ibunya membersihkan meja, mencuci piring, dan melayani pembeli nasi Padang khas Sumatera Barat yang banyak digemari warga Singapura.

Akhir 1960-an, ia bersekolah di Singapore Chinese Girls School. Tahun 1970-an, ia melanjutkan sekolah di Tanjong Katong Girls School dan berkuliah di University of Singapore dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum.

Tahun 1978, ia bergabung dengan Kongres Nasional Serikat Pekerja (NTUC) sebagai petugas advokasi. Ia menghabiskan 30 tahun hidupnya sebagai aktivis sebelum diangkat menjadi wakil Sekretaris Jenderal NTUC.

Era 1980, Halimah dinikahi teman kuliah yang sudah menjadi pengusaha sukses di Singapura, yakni Mohamed Abdullah Alhabshee. Mereka dikarunai lima orang anak.

Tahun 2001, Halimah memutuskan terjun ke dunia politik dan berhasil menjadi anggota parlemen. Karier politiknya ternyata berjalan gemilang. Tahun 2011, ia menjadi Menteri Pembangunan Komunitas, Pemuda dan Olah raga.

Selang dua tahun, 2013, ia ditunjuk sebagai Juru Bicara Parlemen Singapura. Penunjukan itu juga bersejarah, karena Halimah menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan bergengsi di parlemen tersebut.
.
Perempuan berusia 63 tahun itu akan menggantikan Presiden Tony Tan.

Sumber : kunjungi suara.com