Korut dan AS Memanas, Trump Ancam Hancurkan Korut Dengan Mudah

Korut dan AS Memanas, Trump Ancam Hancurkan Korut Dengan Mudah


Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (26/9/2017), kembali memberi peringatan  pada Korea Utara (Korut), bahwa tindakan militer yang berbahaya siap digunakan untuk menyerang rezim Pyongyang tersebut.



Secara khusus, peringatan tersebut ia sampaikan menyusul laporan bahwa Korut telah mengerahkan sejumlah jet tempur, beserta tangki bahan bakar eksternal, juga rudal udara ke basis pantai timur.

Basis itu merupakan salah satu wilayah pertahanan utama Korut. Langkah ini sepertinya dilakukan  Korut menyusul ancaman pengebom dari AS yang terbang menggunakan pesawat B1-B di area sekitar pantai timur korut, meski disebutkan tidak berdekatan dengan zona demiliterisasi dengan Korea Selatan (Korsel).

Korut sebelumnya telah memberikan ancaman akan menembak jatuh pesawat AS yang terbang dari garis pantai negara mereka pada Senin (25/9/201). Meskipun saat itu pesawat telah berada di wilayah udara internasional.

Karena itu, Trump juga membalas ancaman Korea utara dan menyebutkan opsi militer yang sangat menghancurkan dengan mudah dapat segera dilakukan. Ia menanggapi bahwa segala bentuk provokasi yang di lakukan Korut dapat dibalas segera. "Tentu jika kami mengambil opsi militer itu, Korut akan sangat hancur. Pemimpin Korea utara, Kim Jong-un telah bertindak sangat buruk dan mengeluarkan ancaman yang seharusnya tak pernah dikatakan," ujar Trump dilansir CNN, Rabu (27/9/2017).

Korut telah berulang kali memicu kemarahan internasional atas serangkaian uji coba rudal dan perangkat nuklir yang dilakukan negara tersebut. Pada 3 September, Korut melakukan tes terbaru dari bom hidrogen yang dirancang untuk ditempatkan didalam Peluru Kendali Balistik Antar Benua (ICBM).

Kemudian yang terbaru adalah pada 15 September lalu. Korut menembakkan rudal balistik ke wilayah utara Jepang. berdasarkan laporan, senjata itu mencapai ketinggian sekitar 770 kilometer atau 478 mil. sedangkan Jarak yang ditempuh adalah sekitar 3.700 kilometer.

Korut bahkan sebelumnya berencana untuk meluncurkan rudal ke wilayah Guam, AS pada pertengahan bulan Agustus lalu. Namun, Kim Jong-un mengatakan terlebih dahulu hendak mengawasi tindakan AS untuk mencegah bentrokan militer yang berbahaya.

Selama ini, Korut mengatakan bahwa pengembangan program nuklir merupakan alat pertahanan utama. Namun, sejumlah negara di kawasan Semenanjung Korea khususnya Korea Selatan (Korsel) dan  juga Jepang selalu merasa khawatir karena menjadi ancaman utama serangan rudal dan senjata berbahaya lainnya.

Dewan Keamanan PBB telah memberikan sanksi terhadap Korut yang pertama kali dilakukan pada tahun 2006. Kemudian, dewan juga mengeluarkan sebuah resolusi guna memberlakukan sanksi ekonomi pada 5 Agustus yang membuat pendapatan ekpor Korut dapat berkurang hingga 3 miliar dolar AS.

sumber : msn.com